Harga CPO kontrak berjangka di Bursa Malaysia Derivatives ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025.
Penurunan itu karena melemahnya kinerja ekspor minyak sawit Malaysia sepanjang Juli.
Kepala Penelitian Komoditas Sunvin Group, Anilkumar Bagani, mengungkapkan ekspor minyak sawit Malaysia periode 1–25 Juli hanya mencapai 1.029.585 ton berdasarkan data Intertek Testing Services.
Angka ini turun 9,23% dibandingkan periode yang sama bulan Juni.
Laporan serupa datang dari AmSpec Agri Malaysia yang mencatat ekspor sebesar 896.484 ton selama periode tersebut, turun signifikan sebesar 15,22% dibandingkan tahun lalu.
Analis pasar David Ng mengatakan penurunan harga CPO juga dipicu oleh kekhawatiran akan meningkatnya produksi dan pelemahan permintaan dalam beberapa pekan ke depan.
Selain itu, tekanan juga datang dari penurunan harga minyak kedelai di bursa Chicago Board of Trade (CBOT), yang turut memengaruhi sentimen pasar.
“Kami melihat level support di RM4.200 dan resistance di RM4.350,” ujar David Ng menambahkan.
Pada penutupan hari ini, kontrak spot CPO untuk pengiriman Agustus 2025 turun RM71 menjadi RM4.150 per ton.
Kontrak September 2025 melemah RM35 menjadi RM4.223 per ton, dan kontrak Oktober 2025 turun RM31 ke level RM4.242 per ton.
Sementara itu, kontrak November 2025 turun RM30 menjadi RM4.253, Desember 2025 melemah RM30 ke posisi RM4.260, dan Januari 2026 terkoreksi RM27 menjadi RM4.263 per ton.
Volume perdagangan juga mengalami penurunan signifikan, hanya mencapai 48.430 lot dibandingkan 82.818 lot pada Jumat lalu.
Minat terbuka turun menjadi 226.093 kontrak dari sebelumnya 229.303.
Adapun harga fisik CPO untuk wilayah Selatan Malaysia tercatat turun RM30 menjadi RM4.200 per ton.***