Fenomena penggunaan bendera bajak laut dari serial One Piece sebagai simbol protes di Indonesia semakin mendapatkan sorotan dari media Inggris dan internasional.
Latar Belakang & Mengapa Menjadi Sorotan
-
Simbol Jolly Roger — tengkorak dengan topi jerami ala kru Topi Jerami — mendadak tampak di rumah, kendaraan, dan tembok di berbagai daerah sejak akhir Juli–awal Agustus. Aksi ini mencuat menjelang peringatan ke‑80 Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus
-
Media asing seperti BBC, Malay Mail, dan South China Morning Post (SCMP) mengamati tren ini sebagai bentuk ketidakpuasan publik terhadap pemerintah. Misalnya, sopir truk mengganti bendera Merah Putih dengan simbol One Piece sebagai sindiran kebijakan pembatasan ODOL (over-dimension, overload) truk
Simbolisme & Kontroversi
-
Bendera ini dianggap mencerminkan “semangat perlawanan terhadap ketidakadilan” dan hasrat kebebasan yang selama ini diperjuangkan dalam serial One Piece
-
Namun, sejumlah pejabat menyatakan keprihatinan. Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut pengibaran simbol tersebut sebagai upaya terkoordinasi untuk memperlemah persatuan nasional
-
Sementara itu, beberapa aktivis dan seniman beranggapan penggunaan simbol ini justru lebih mencerminkan ekspresi kreatif ketimbang provokasi politik
Reaksi Media Internasional
-
Reuters mencatat bahwa mahasiswa, seniman, dan aktivis memanfaatkan simbol ini untuk menuntut keadilan dan pemerintahan anti-korupsi
-
ABC News juga menyoroti reaksi pemerintah: meski Presiden Prabowo Subianto menyebut tindakan itu sebagai ekspresi kreatif yang sah, pemerintah pun memperingatkan potensi sanksi jika bendera nasional “dikerdilkan” oleh simbol asing di ruang publik
Penggunaan bendera One Piece sebagai media unjuk rasa di Indonesia mencerminkan keresahan generasi muda dengan situasi saat ini—dipandang sebagai simbol perlawanan yang bersifat kreatif sekaligus politis. Meskipun kontroversial, fenomena ini telah berhasil menyulut perhatian media Inggris dan dunia secara luas.