2 Pelajar Diduga Jadi Korban Hipnotis di Bandar Lampung, Motor dan HP Dibawa Kabur

717

BANDARLAMPUNGPOS -Nasib sial dialami dua pelajar di Bandar Lampung, yang diduga menjadi korban gendam atau hipnotis.

Kedua pelajar itu berinisial ZK (15) dan SW (12).

Dikutip dari Tribunlampung, kasus pelajar jadi korban hipnotis itu, bermula pada Minggu (21/2/2021) sekira pukul 19.00 WIB.

Saat itu kedua pelajar ini berboncengan ke depan kantor gubernur Lampung untuk membeli es buah.

Namun, sesaat turun dari motor, punggung ZK ditepuk oleh pria tak dikenal.

Pria tersebut langsung meminta tolong ZK dan SW diantar ke Pasar Tugu.

Alasannya, motor pria yang belum diketahui identitasnya itu rusak sehingga tak dapat melanjutkan perjalanan.

Bukannya menarik motor pelaku, ternyata pelaku yang mengendarai motor sambil membonceng kedua pelajar tersebut.

Setelah sampai di sekitar wilayah Kampung Sawah, Tanjungkarang Timur, pelajar jadi korban hipnotis diturunkan pelaku.

Sementara ZK diturunkan di depan SMA 9.

Paman korban, Edward menuturkan, tak beberapa selang waktu kemudian keponakannya pulang diantar warga sekitar tempat mereka diturunkan.

“Jadi yang hilang itu motor Beat sama HP mereka juga diambil,” ujar Edward, Senin (22/2/2021).

Berdasarkan keterangan korban, lanjut Edward, ponakannya seperti hilang ingatan ketika bertemu dengan pelaku.

Bahkan semua permintaan pelaku dituruti oleh ZK dan SW.

“Terakhir yang diturunin ZK, pelakunya bilang kalau rumahnya sudah dekat.”

“Setelah ZK turun pelaku langsung kabur bawa motor,” kata Edward.

Menurut Edward, paska kejadian, korban beserta orangtuanya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresta Bandar Lampung.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan.

Termasuk memintai keterangan korban dan saksi di sekitar lokasi kejadian.

“Masih lidik, jadi belum bisa kita pastikan modusnya apa.”

“Tapi dari keterangan korban seperti itu (hipnotis),” kata Kompol Resky Maulana.

Resky juga mengimbau masyarakat agar mewaspadai orang yang tidak dikenal.

Terlebih lagi berpura-pura meminta bantuan.

Selain itu, lanjut Resky, jangan biarkan anak yang belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM) mengendarai motor.

“Kalau belum cukup umur sebaiknya jangan biarkan berkendara sendiri.”

“Karena berbahaya bagi mereka misalnya kecelakaan,” tandas Kompol Resky Maulana.(tribunlampung)