BANDARLAMPUNGPOS – Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar, telah menerima pelimpahan berkas kasus 4 tenaga kesehatan (nakes) tersangka kasus memandikan jenazah wanita positif Corona di Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut) dari polisi. Jaksa kemudian menahan keempat tersangka itu dengan status sebagai tahanan kota.
“Benar. Kejaksaan Negeri Pematangsiantar telah menerima pelimpahan dari Polres Pematangsiantar perkara ada 4 tersangka di RS Djasamen Saragih. Jadi terhadap 4 tersangka yang telah dilimpahkan ke Kejari Pematangsiantar itu dari kejaksaan telah melakukan penahanan. Yang mereka (jaksa) terbitkan itu penahanan kota,” kata Kasipenkum Kejati Sumatera Utara, Sumanggar Siagian dikutip dari detikcom, Rabu (24/2/2021).
Sumanggar menjelaskan soal alasan jaksa melakukan penahanan kota terhadap para tersangka. Salah satunya karena tenaga mereka masih dibutuhkan di rumah sakit tempat mereka bekerja.
“Alasannya, satu, adanya permohonan dari keluarga tersangka, dan dari perawat-perawat RS Djasamen Saragih. Kedua, tenaga mereka masih dibutuhkan. Masih dibutuhkan yang 4 tersangka itu sehingga itulah alasan kita,” ujar Sumanggar.
“Memang mereka spesialis untuk memandikan mayat. Itulah alasan-alasan penuntut umum melakukan penahanan kota,” imbuh Sumanggar.
Sebelumnya, empat tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar jadi tersangka terkait kasus memandikan jenazah wanita positif Corona. Mereka dijerat dengan UU tentang Praktik Kedokteran dan penistaan agama.
Polisi pun telah melimpahkan berkas kasus 4 tenaga kesehatan (nakes) tersangka kasus memandikan jenazah wanita positif Corona di Pematangsiantar, ke jaksa. Berkas keempat tersangka sudah lengkap (P21) dan kasusnya segera disidangkan.
“Sudah P21 dan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,” Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar, AKP Edi Sukamto, Selasa (23/2). (detikcom)