Pentingnya Menabung Menurut Al Quran Sebagai Teladan Bagi Umat Islam

20

Dalam ayat – ayat Al Quran, Allah SWT telah mengajarkan kepada umat Islam betapa pentingnya semangat menabung.

Tentang semangat menabung di dalam Al Quran disebut dalam beberapa ayat yang terbagi pada beberapa surat, sehingga penting kiranya bagi umat Islam untuk menelaahnya sebagai panduan dalam membangun finansial ekonomi keluarga di masa depan.

Selain bicara tentang pentingnya semangat menabung, ayat – ayat dalam Al Quran juga banyak mengajarkan umat Islam agar tidak berperilaku boros.

Pentingnya semangat menabung telah tertera dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 9, dan Surat Al-Isra’ ayat 26 dan 27.

Adapun bunyi dari surat An Nisa ayat 9 sebagai berikut:

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ، فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Artinya: Hendaklah takut orang-orang yang andaikan meninggalkan keturunan yang lemah di belakang (kematian) mereka maka mereka mengkhawatirkannya; maka hendaklah mereka juga takut kepada Allah (dalam urusan anak yatim orang lain), dan hendaklah mereka berkata dengan perkataan yang benar (kepada orang lain yang sedang akan meninggal).”

Menurut para ulama, ayat ini secara spesifik berbicara tentang kondisi finansial keluarga yang ditinggal mati oleh kepala keluarganya.

Dengan kata lain, Allah telah memerintahkan apabila kita khawatir terhadap keluarga kita yang lemah ekonominya dan kesejahteraannya di masa yang akan datang maka tinggalkanlah sebagian harta untuk mereka.

Sementara itu, surat Al Isra ayat 26 dan 27 lebih cenderung berbicara tentang perilaku boros yang akan menjerumuskan kita dalam lembang setan. Ayat ini menjadi penegas bahwa perilaku boros merupakan lawan dari menabung, dan boros akan dengan sendirinya akan merugikan kita dan keluarga secara finansial.

Adapun bunyi surat Surat Al Isra’ ayat 26, dan 27 sebagai berikut:

Surat al-Isra Ayat 26

وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

Surat Al-Isra Ayat 27

إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا

Artinya: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.

Para ulama tafsir memahami ayat ini secara berbicara bagaimana Allah mengajarkan umatnya untuk tidak berperilaku boros.

Dalam Tafsir al-Muyassar dijelaskan, bahwa orang yang dalam hidupnya penuh dengan keborosan dan membelanjakan hartanya pada jalan maksiat, Allah menyamakannya seperti setan dalam hal keburukan.

Sementara itu dalam Tafsir al-Mukhtashar disebut, bahwa orang-orang yang menghamburkan hartanya secara boros adalah saudara-saudara setan.

Mereka mentaati segala apa yang diperintahkan para setan tersebut berupa sikap boros dan menghambur-hamburkan harta, padahal setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya, ia tidak beramal kecuali dengan amalan maksiat, dan tidak pula memerintahkan kecuali dengan perintah yang mengundang kemurkaan Tuhannya.

Dalam tafsir lain disebut, “Sesungguhnya orang-orang yang boros adalah pasangan (saudara) setan karena pemborosan itu termasuk godaan setan. Dan setan itu sangat kufur atas nikmat-nikmat Tuhannya,” bunyi Tafsir al-Wajiz.

Dari ayat – ayat ini secara jelas Allah SWT memerintahkan kita sebagai umat Islam untuk senantiasa memiliki semangat pentingnya menabung. Menabung bukan hanya sebagai jaminan kesejahteraan finansial kita dimasa depan, tapi juga untuk menjamin kesejahteraan keturunan kita di masa yang akan datang setelah kita meninggal dunia.***